NUNUKAN – Curah hujan tinggi dan limpahan aliran sungai dari Malaysia sejak Senin (18/9/2023) lalu, kini merendam 11 kecamatan dengan 56 desa di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kecamatan Sembakung menjadi wilayah paling terdampak.
Banjir kiriman dari Malaysia menyebabkan debit Sungai Sembakung hingga merendam 10 desa. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 1.500 Kepala Keluarga (KK) atau 5. 500 jiwa yang terdampak. Berdasarkan data, sebanyak 3.193 KK dari 8.758 jiwa dari 56 desa dengan jumlah pengungsi 302 jiwa.
Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid langsung turun ke titik banjir melihat kondisi warga terdampak banjir pada Ahad, 24 September 2023. Banjir ini dikarenakan tingginya curah hujan yang mengguyur wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya.
Pemerintah bergerak cepat untuk meringankan beban masyarakat terdampak banjir kiriman dari Negeri Jiran. Pihaknya akan menyalurkan bantuan bahan pokok dasar, yakni beras, minyak goreng, mie instan dan lainnya kepada masyarakat.
“Banjir ini musibah bagi kita, tapi kita harus tetap tabah dan bersabar menghadapi bencana ini,” kata Laura, Senin 25 September 2023.
Pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat terkait bencana banjir yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Nunukan. Terutama seperti apa pencegahannya.
Maka dari itu, dalam rangka penanganan yang cepat, tepat, efektif, efisien, terpadu dan akuntabel, korban terdampak bencana alam dapat ditangani dengan baik dengan memperhatikan pemenuhan kebutuhan dasar.
“Sebanyak 10 kecamatan yang mendapatkan pelayanan tanggap darurat,” jelasnya.
Sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian, pemerintah langsung turun ke lokasi banjir dan mendirikan posko-posko pengungsian. Khususnya di RT 6 dan 7 Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Dusun Tembulunu yang paling terdampak banjir. Setidaknya ada 1.500 KK dengan 5.500 jiwa. Selain rumah warga juga ada fasilitas umum, perkantoran dan sebagainya terendam banjir.
\”Kami sudah menyampaikan kepada pemerintah pusat agar merelokasi warga yang sangat terdampak di Kampung Tembelunu. Sekira 102 rumah terendam baik itu banjir kecil maupun banjir besar,\” jelasnya. (*/jun)