AirAsia Buka Rute Berau, DPRD Dorong Optimalisasi Bandara Kalimarau

Share

Maskapai AirAsia buka rute di Bandara Kalimarau pada Oktober mendatang.
Maskapai AirAsia buka rute di Bandara Kalimarau pada Oktober mendatang.

BERAU, KATA TIMES – Kabar baik datang dari sektor transportasi udara di Bumi Batiwakkal. Maskapai AirAsia direncanakan mulai mengudara di langit Berau pada Oktober mendatang.

Kepastian rencana ini menjadi angin segar bagi peningkatan konektivitas wilayah utara Kalimantan Timur, sekaligus menjawab harapan masyarakat akan ketersediaan maskapai dengan tarif yang lebih terjangkau.

DPRD Berau pun memberi atensi khusus terhadap rencana tersebut, dengan mendorong agar seluruh potensi bandara kebanggan di Bumi Batiwakkal itu dapat dioptimalkan secara maksimal.

Anggota Komisi III DPRD Berau, Sa’ga menjelaskan bahwa inisiasi kehadiran AirAsia di Bandara Kalimarau telah terjalin sejak masa kepemimpinan kepala bandara sebelumnya. Dalam rapat dengar pendapat kala itu, kepala bandara menyampaikan bahwa pendekatan terhadap maskapai telah dilakukan dan menunjukkan respons positif.

“Kami mendapatkan informasi langsung dari Kepala Otoritas Bandara Wilayah VII Balikpapan, jika tidak ada halangan, AirAsia menargetkan masuk Bandara Kalimarau pada Oktober,” ujarnya.

Meski inisiasi awal telah ditempuh oleh pihak otoritas bandara, Saga menilai kehadiran AirAsia di Berau tak bisa hanya bergantung pada inisiatif teknis semata. Ia menekankan perlunya intervensi yang lebih kuat dari pemangku kepentingan daerah sebagai bentuk keseriusan dalam membangun konektivitas udara dan memperkuat daya tawar Berau di mata maskapai.

Tak hanya soal konektivitas, Sa’ga turut menyoroti dinamika persaingan antar maskapai yang kerap menimbulkan kekhawatiran. Saga menilai adanya indikasi praktik “perang harga sesaat” yang dilakukan maskapai lama untuk menekan kehadiran pesaing baru seperti yang terjadi saat Sriwijaya Air membuka rute ke Berau.

“Waktu Sriwijaya masuk, maskapai lain langsung turunkan harga. Tapi itu cuma sementara. Sriwijaya akhirnya kesulitan mengisi kursi karena pasarnya terbagi, hanya 50 persen terisi. Operasional tetap tinggi, dan akhirnya tidak bisa bertahan lama,” paparnya.

Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, kehadiran AirAsia dinilai menjadi momentum penting untuk menyeimbangkan struktur tarif dan memberikan alternatif lebih rasional bagi masyarakat.

Bahkan disebutkan, harga tertinggi yang ditawarkan AirAsia untuk rute ke Berau diproyeksikan hanya berkisar Rp800 ribu, angka ini dinilai realistis dan sejalan dengan daya beli masyarakat.

“Karena itu, kita perlu mengantisipasi sejak awal. Masuknya AirAsia diharapkan mampu menekan tarif penerbangan, dengan estimasi harga tertinggi sekitar Rp800 ribu. Ini yang sedang kita dorong agar masyarakat memperoleh akses transportasi udara yang lebih terjangkau,” ujar Sa’ga.

Sa’ga menekankan bahwa pengembangan Bandara Kalimarau tak semata menyangkut infrastruktur transportasi udara, tetapi merupakan simpul strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah.

Ia menilai, optimalisasi bandara akan memberi dampak berantai terhadap berbagai sektor, mulai dari peningkatan daya saing pariwisata, efisiensi distribusi barang dan jasa, hingga kemudahan akses bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi maupun sosial secara lebih efektif.

“Tujuan kita itu bagaimana bandara Kalimarau ini bisa dimaksimalkan. Karena kalau penerbangan lancar, otomatis akses masyarakat, ekonomi, sampai pariwisata juga ikut bergerak,” tandasnya. (adv/vid)

TAG:

Share

Berita Terkait

TRENDING

Berita Populer

banner-parlementaria

PT. Media Kaltimtara Times. Media siber yang berbasis di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kekinian, informatif, dan inspiratif.

Copyright © 2024. Kata Times