TANJUNG REDEB, KATA TIMES – Wacana pengadaan ambulans laut untuk warga di Pulau Derawan dan Maratua batal mendapat sorotan Anggota Komisi I DPRD Berau, Feri Kombong.
Ia menilai sangat menyayangkan Dinas Kesehatan (Dinkes) batal menganggarkan untuk pengadaan kendaraan kesehatan jalur laut itu. Padahal, anggaran yang dikhususkan untuk sektor kesehatan sebanyak 10 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau.
“Saya kira ini sangat disayangkan jika hanya masalah anggaran. Anggaran Dinkes itu 10 persen dari APBD. Ya seharusnya mampu dianggarkan ambulans laut,” ucapnya.
Wakil rakyat itu juga menilai keberadaan ambulans laut sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sana. Terlebih, juka dalam keadaan darurat yang mengharuskan pasien dirujuk ke rumah sakit di kota.
“Kalau ada transportasi khusus untuk kesehatan di daerah kepulauan kan sangat membantu masyarakat. Jadi pasien tidak harus menunggu lama untuk berangkat ke rumah sakit,” jelasnya.
Tak hanya transportasi laut saja, namun fasilitas kesehatan lainnya yang berada di wilayah terpencil pun mesti mendapat perhatian terkait pemenuhan mobil ambulans.
“Sebenarnya semua sama pentingnya. Kalau dihitung berapa anggaran dari Dinkes, kalau total APBD kita Rp 6 triliun maka sekitar Rp 300 miliar itu bisa teranggarkan. Itu minimal. Berarti boleh di tambahkan,” ujarnya.
Dengan demikian, program kerja lain dari Dinkes Berau tidak terlalu penting atau kurang strategis bisa ditambahkan untuk penganggaran ambulans laut.
“Begitu pun untuk tenaga kerja yang mengoperasikan ambulans dimaksimalkan diberdayakan di dalam lingkup puskesmas. Beri mereka pengarahan tentang keselamatan berkendara juga itu penting saat bawa pasien,” pungkasnya. (*/adv)