TANJUNG REDEB, KATA TIMES – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau diminta terus memonitoring dan memasifkan vaksin rabies ke hewan peliharaan. Meski, virus tersebut terakhir teridentifikasi di Kabupaten Berau pada 2013 lalu.
Anggota DPRD Berau, Sri Kumalasari menyampaikan, salah satu cara mengantisipasi penyebaran rabies dengan melakukan vaksin pada binatang peliharaan maupun liar yang bisa menularkan virus tersebut. Di antaranya kucing, anjing, kera, hingga tikus.
“Kita tidak boleh lalai dalam perkara ini, karena ini penyakit atau virus yang juga membahayakan nyawa,” ucapnya.
Sri meminta, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau tidak terlena atau kendur pengawasan meski virus itu terakhir teridentifikasi pada tahun 2013-2014. Upaya-upaya pencegahan melalui sosialisaso hingga pemberian vaksin, tidak hanya terfokus di Kota Tanjung Redeb, tapi juga hingga ke kecamatan-kecamatan jauh.
“Kalau bisa ke wilayah-wilayah banyak hewan yang memiliki potensi menyebarkan virus rabies ini,” bebernya.
Pencegahan virus rabies bukan hanya tugas pemerintah. Tapi peran serta masyarakat, khususnya pencinta hewan, harus aktif dalam memeriksakan kesehatan hingga pemberian vaksin jadi poin utama pencegahan penyebaran virus rabies di Kabupaten Berau.
Sebab, rabies merupakan virus zoonosis, di mana penyakitnya dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.
“Harusnya pemilik hewan peliharaan tahu risikonya, mereka harus memberikan vaksinasi, Kan disediakan gratis oleh pemerintah,” ungkapnya.
“Khusus para pemilik hewan peliharaan, kalau bisa rutin diberi vaksin dan jangan dibiarkan bebas berkeliaran tanpa pengawasan,” sambungnya. (*/adv)
