TANJUNG REDEB – Ibadah haji bukanlah ibadah yang sebentar atau sederhana. Diperlukan bekal dan pengetahuan yang cukup agar ibadah haji yang dijalankan nantinya benar-benar berkualitas.

“Saya berpesan agar para jamaah haji ini bisa serius mengikuti manasik haji yang diadakan. Jika ada yang tidak dimengerti bisa ditanyakan hingga jelas. Karena manasik ini merupakan bekal saat kita beribadah haji,” ucap Bupati Berau Sri Juniarsih, saat membuka manasik haji di Balai Mufakat, Sabtu (20/4/2024).

Dikatakan Sri Juniarsih, ibadah haji merupakan beberapa rangkaian ibadah yang harus dilewati. Di mana diperlukan kesiapan fisik dan kesiapan ilmu.

“Selain kesehatan fisik, ekonomi (artinya cukup bekal) dan pengetahuan jadi kunci kualitas ibadah. Ketika tidak memiliki pengetahuan cukup, maka kasian kita yang sudah manasik, dengan persiapan bertahun-tahun, dan ternyata sia dalam waktu ibadah haji selama 40 hari itu,” jelasnya.

Sri Juniarsih meminta para jamaah haji yang mengikuti manasik, tidak sekadarnya saja. Melainkan seolah-olah memang sudah berada di Mekkah dan sedang menjalankan ibadah.

Karena setiap langkah yang diikuti dalam manasik, adalah kegiatan atau aktivitas sama yang dijalankan saat beribadah haji.

Manasik haji merupakan program nasional yang dicanangkan pemerintah, untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan haji. Baik tentang ibadah, teknis pemberangkatan dan cara menyikapi kondisi yang ekstrem saat berada di tanah suci.

Total 161 jamaah haji Berau, manasik di tingkat kabupaten dilakukan selama dua hari hingga Minggu (21/4/2024). Yang kemudian dilanjutkan manasik haji tingkat kecamatan yang dibagi menjadi dua zona, yakni zona 1 di Kecamatan Tanjung Redeb dan zona 2 di Kecamatan Sambaliung.(adv/lya/jun)