TANJUNG REDEB – Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau bersama Balai Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Samarinda melakukan pengawasan pangan dan pengujian takjil di beberapa lokasi pusat penjualan takjil pada Senin (25/3/2024) sore.
Dari hasil uji tersebut, dua sampel diduga mengandung zat berbahaya Rhodamin B atau pewarna tekstil.
“Ada 16 sampel yang diambil dari pedagang di Masjid Agung ini untuk diuji. Hasilnya, ada 14 sampel yang bebas dari zat berbahaya seperti boraks, formalin, Rhodamin B, dan kuning metanil. Sedangkan 2 sampel lainnya diduga mengandung salah satu zat berbahaya yakni Rhodamin B,” jelas Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya BBPOM Samarinda, Abdul Haris Rauf.
Dikatakannya, BBPOM belum bisa memberikan kepastian adanya kandungan zat berbahaya itu, lantaran 2 sampel yang diuji itu bedanya sangat tipis antara negatif atau positif Rhodamin B.
“Nanti kita bawa dulu sampel sambalnya ke Samarinda, untuk diuji lebih lanjut. Minggu depan baru bisa kita ketahui hasil pastinya,” tambahnya.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Berau, Lamlay Sarie menjelaskan jika pengawasan dan pengujian pangan ini sudah dilakukan Dinkes Berau sejak lama. Namun karena momen bulan puasa Ramadan, maka BBPOM Samarinda langsung turun melakukan uji sendiri.
“Dinkes Berau rutin melakukan pengawasan pangan ini, bahkan hingga jenis pangan yang dijual di minimarket, untuk mengetahui masa kadaluwarsanya. Hanya saja karena ini momennya setahun sekali makanya kita datangkan BBPOM Samarinda,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan Lamlay, karena Dinkes Berau sebagai fungsi pembinaan, maka pedagang yang terbukti menggunakan zat berbahaya itu akan dipanggil untuk diberi pembinaan terlebih dahulu. Termasuk memberikan edukasi penggunaan zat berbahaya dalam pangan, yang bisa mengganggu Kesehatan dan menimbulkan penyakit.
“Apalagi efek dari zat ini tidak langsung terlihat seperti misalnya saat keracunan makanan. Tapi bisa saja berpotensi menjadi penyakit kanker dan sejenisnya,” tutupnya.
Selain di Masjid Agung Baitul Hikmah, uji sampel takjil juga dilakukan di 3 kecamatan terdekat lainnya yakni Sambaliung, Teluk Bayur dan Gunung Tabur, yang semua hasilnya negatif. (lya/jun)