BERAU, KATA TIMES – Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina, menilai investasi sektor pendidikan harus berevolusi guna mewujudkan generasi emas di Kabupaten Berau.
Menurutnya, pendidikan seharusnya jadi fondasi utama kemajuan bangsa, bukan sekadar proyek pembangunan fisik melainkan penguatan infrastruktur digital. Sayangnya, sistem pendidikan saat ini dinilai masih terjebak dalam pola lama, lebih sibuk mempercantik fisik bangunan daripada menyentuh akar persoalan di lapangan.
“Yang dibutuhkan saat ini bukan revisi kecil-kecilan, tapi revolusi sistemik yang menyeluruh,” ucapnya.
Pemerintah harus lebih banyak memfasilitasi dan mengakselarasi transformasi teknologi terutama di sektor pendidikan. Inisiatif-inisiatif pendorong digitalisasi dapat menghilangkan kantung-kantung putus sekolah dan rendahnya kinerja tenaga kependidikan di daerah, serta meminimalisir kesenjangan pendidikan antara daerah terpencil dan perkotaan.
“Sekarang ini, pendidikan tidak bisa dilepaskan dari teknologi. Kalau sekolah di kota sudah punya komputer dan internet, sekolah di pedalaman juga harus bisa menikmati hal yang sama,” ujarnya.
“Kalau anak-anak di kampung masih belajar tanpa dukungan teknologi, maka kesenjangan kualitas pendidikan akan terus terjadi,” sambungnya.
Ia mendorong Pemkab Berau menyusun peta kebutuhan pendidikan yang lebih spesifik, termasuk kebutuhan fasilitas TIK di setiap sekolah. Dengan data itu, pembangunan bisa lebih tepat sasaran dan tidak hanya fokus pada pembangunan gedung.
Elita juga menekankan bahwa transformasi digital harus menjadi bagian dari prioritas rencana pembangunan pendidikan 2026.
“Investasi pendidikan bukan hanya membangun ruang kelas, tapi membangun akses pengetahuan. Itu yang akan membuat SDM Berau lebih unggul dan siap bersaing,” katanya.
Sebagai mitra pemerintah, DPRD Berau akan mendorong kebijakan dan melakukan pengawasan agar setiap rupiah anggaran benar-benar menyentuh kebutuhan dasar pendidikan masyarakat, termasuk di wilayah yang selama ini tertinggal. (adv)