TANJUNG REDEB – Salah satu hal yang diburu sebelum lebaran Idul Fitri selain baju baru adalah uang baru. Bahkan di Kabupaten Berau pun fenomena ini juga terjadi. Masyarakat bahkan rela mengeluarkan uang lebih lantaran penukaran dilakukan melalui calo.
“Ini jangan sampai dijadikan lahan bisnis pihak tertentu, bahkan dimonopoli. Kalau bisa penukaran itu dilakukan merata. Jangan hanya tertuju pada satu bank saja,” jelas Wakil I Ketua DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, ditemui Selasa (2/4/2024).
Dikatakannya, kerja sama untuk proses penukaran uang jelang lebaran ini seharusnya dilakukan sejak jauh hari dan disosialisasikan. Sehingga saat mendekati lebaran, masyarakat tidak bingung lagi mencari tempat penukaran uang.
“Kemudian pembatasan penukaran juga perlu. Ini juga menghindari adanya calo penukaran uang, yang mengambil upah penukaran dengan nominal tinggi,” jelasnya.
Sedangkan untuk uang palsu yang juga marak berpotensi mendekati lebaran, juga harus diwaspadai. Masyarakat dimintanya harus pandai serta cermat melihat, sesuai yang selama ini disosialisasikan yakni dilihat, diraba dan diterawang.
“Kalau dari pihak bank kemungkinan sudah disortir jadi sepertinya tidak mungkin ada uang palsu. Tapi kalau melalui calo, kita tidak tahu apakah itu seluruhnya asli. Karena biasanya penukaran melalui perantara itu langsung gepokan,” tutupnya.(adv/lya/jun)