TANJUNG REDEB, KATA TIMES – Pencapaian penghargaan Arindama di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif tahun 2025 yang diraih Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, medapat apresiasi dari Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi P Mangunsong.
Penghargaan ini, bukti Kabupaten Berau memiliki potensi besar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tapi bukan ajang berpuas diri, melainkan menjadi motivasi untuk berinovasi dalam meningkatkan kuantitas maupun kualitas sektor tersebut.
“Kalau tahun ini mendapatkan penghargaan tingkat provinsi, tahun depan harus lebih baik lagi,” ujarnya.
Lanjut politisi PDI Perjuangan ini, pentingnya evaluasi untuk terus mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bumi Batiwakkal –julukan Kabupaten Berau. Pengembangan yang maksud tidak terhenti pada satu tujuan.
“Apa yang menjadi evaluasi tahun lalu harus bisa ditingkatkan lagi. Apalagi Berau memiliki potensi wisata luar biasa, ini harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” bebernya.
Sektor ekonomi kreatif di Berau, khususnya industri kuliner, sangat bergantung pada dua faktor utama, yaitu tempat dan rasa.
“Keduanya saling mengikat. Kalau tempatnya tidak nyaman dan rasanya tidak sesuai harapan, maka akan ditinggalkan pengunjung. Itu adalah persaingan nyata di sektor ekonomi kreatif,” paparnya.
Pun porsi anggaran untuk sektor pariwisata, kata Rudi, harus ditingkatkan dari tahun-tahun sebelumnya. Terlebih program ini menjadi prioritas utama kepala daerah untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD).
“Anggaran harus sesuai dengan pentingnya sektor ini. Kalau kecil, bagaimana bisa berkembang sesuai harapan?” tuturnya.
Untuk mempercepat pengembangan pariwisata, perlu memperkenalkan potensi-potensi objek wisata. Caranya dengan memperbanyak promosi melalui event-event kepariwisataan.
Tidak hanya sebatas itu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau harus memperluas jangkauan pengiklanan pariwisata. Tidak hanya di Bandara, tetapi bekerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan hingga jasa transportasi lainnya.
“Jadi ketika perjalanan, orang-orang bisa membaca iklan wisata kita. Supaya dibaca, tampilkan harus menarik dan detail, ikon apa saja yang bisa dikunjungi di objek wisata,” terangnya.
“Kita harus lebih kreatif dalam mempromosikan pariwisata kita. Bahkan promosi digital dapat menjadi langkah efektif juga menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke Berau,” sambungnya.
Dia menambahkan, pentingnya efisiensi dalam penggunaan anggaran. Besar kecilnya anggaran tergantung pada seberapa efektif serapan anggaran tersebut.
“Jika serapannya kecil, berarti anggaran besar yang diberikan sia-sia saja. Jadi harus memastikan anggaran digunakan dengan bijaksana dan memberikan dampak yang maksimal,” tandasnya. (*/adv)