BERAU, KATA TIMES – Penanganan bencana di Kabupaten Berau harus dilakukan secara cepat, terkoordinasi, dan menyeluruh. Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Berau, Thamrin.
Dia menegaskan pentingnya keterlibatan aktif tim kesehatan dalam setiap tahapan penanggulangan bencana. Upaya penanganan bencana tidak hanya fokus pada saat kejadian berlangsung, tetapi harus mencakup tiga fase penting, yakni prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana.
Di setiap fase tersebut kata dia, aspek kesehatan masyarakat harus menjadi perhatian utama.
“Setiap bencana harus ditangani secara menyeluruh. tidak hanya hadir saat tanggap darurat, tapi juga sebelum dan sesudah bencana untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.
Mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau ini mengungkapkan, koordinasi lintas sektor merupakan kunci utama dalam mempercepat penanganan bencana.
Ia mencontohkan, saat masih memimpin BPBD, ia selalu melibatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk bergerak bersama di lapangan.
“Saat itu kami langsung berkoordinasi dengan seluruh OPD. Tim medis juga kami turunkan ke lokasi agar penanganan korban bisa segera dilakukan,” kenangnya.
Thamrin menambahkan, kehadiran tenaga medis di lokasi terdampak sangat penting, terutama untuk mengantisipasi penyakit yang kerap muncul setelah banjir seperti diare, infeksi kulit, dan gangguan pernapasan.
Ia mengingatkan bahwa dampak kesehatan sering kali muncul beberapa hari setelah air surut, sehingga perlu kewaspadaan ekstra dari semua pihak.
“Dampak kesehatan pascabanjir sering muncul belakangan, dan itu harus segera ditangani agar tidak meluas,” tegasnya.
Lebih lanjut, Thamrin memastikan bahwa Komisi I DPRD Berau akan terus mendorong peningkatan kesiapsiagaan Dinas Kesehatan, khususnya dalam aspek pemulihan pascabencana. Pasalnya, masih banyak hal yang perlu dibenahi, mulai dari fasilitas kesehatan yang rusak hingga kebutuhan logistik medis di wilayah rawan bencana.
Selain itu, kondisi cuaca ekstrem dan tingginya curah hujan yang melanda Berau dalam beberapa waktu terakhir turut meningkatkan potensi banjir di sejumlah kecamatan.
Situasi ini menurut Thamrin, seluruh perangkat daerah untuk bersikap proaktif dan siaga penuh.
“Pemkab harus tetap waspada. Dampak bencana bukan hanya kerusakan fisik, tapi juga menyangkut kesehatan masyarakat. Dinkes harus menjadi garda terdepan dalam pemulihan pascabencana,” katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya percepatan perbaikan infrastruktur dan sarana kesehatan yang terdampak agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
Menurutnya, koordinasi yang solid antarinstansi menjadi faktor penentu keberhasilan dalam meminimalkan dampak bencana.
“Semua pihak harus bergerak cepat dan bekerja sama. Jika ada sarana kesehatan yang rusak, segera diperbaiki. Jangan menunggu terlalu lama, karena masyarakat yang jadi korban membutuhkan perhatian segera,” pungkasnya. (adv)