TANJUNG REDEB – Keributan antara organisasi masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila dengan oknum aparat saat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Berau menggelar demonstrasi di head office Berau Coal pada Minggu (9/2/2025), bukan personel Yon Armed 18/Buritkang.
Hal itu dipastikan Pasi Intel Yon Armed 18/ Buritkang, Lettu Arm Bayu Abdi. Dia memastikan keributan yang terjadi antara ormas dan diduga oknum TNI merupakan prajurit dari Yon Armed 18/Buritkang seperti video viral yang berdedar di sejumlah media sosial (Medsos).
“Itu bukan anggota saya,” tegasnya.
Pasalnya, pihaknya tidak ada melakukan giat pengamanan, terutama dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah mahasiswa di depan kantor PT Berau Coal. Pihaknya tengah fokus melaksanakan kegiatan ketahanan pangan yang menjadi atensi Presiden Prabowo Subianto.
“Selain ketahanan pangan, kami juga membantu sejumlah kegiatan masyarakat di tingkat RT sampai kelurahan/pemerintah kampung,” terangnya.
Bayu berharap, pengguna media sosial lebih selektif dalam menerima isu atau informasi dengan mencari kebenaran terlebih dulu sebelum menyebarluaskan berita tersebut.
“Kami terbuka jika ingin bertanya soal apapun. Jangan takut atau sungkan, karena TNI hadir untuk masyarakat,” tuturnya.
Sementara Ketua MPC Pemuda Pancasila, Desy Fitriansyah membenarkan bahwa keributan akibat kesalahpahaman dengan oknum aparat bukan dari anggota satuan Yon Armed 18/Komposit.
Dia juga meminta maaf saat perdebatan dalam video viral tersebut, salah satu rekannya menyebut salah satu satuan dari TNI AD. Karena pernyataan itu justru menjadi isu liar yang menyeret satuan Armed.
“Bukan (anggota Armed). Yang jelas masalah kemarin sudah selesai. Hanya kesalahpahaman saja,” tandasnya. (*)