BERAU, KATA TIMES – Upaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan menggali potensi daerah secara lebih luas agar daerah tidak bergantung pada sektor pertambangan dan perkebunan sawit menjadi atensi Anggota Komisi II, Gideon Andris.
Di Kabupaten Sleman, kata Gideon, menjadi contoh sukses daerah yang mampu meningkatkan PAD melalui inovasi berbagai sektor, terutama pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Apa yang kami pelajari di sana (Sleman) menjadi masukan berharga bagi kami di Berau. Pengembangan sektor terbukti mampu mendongkrak PAD,” ujar Gideon.
Ia mengakui, struktur ekonomi Berau saat ini masih didominasi sektor tambang batu bara dan perkebunan kelapa sawit. Namun, ketergantungan itu harus dikurangi agar perekonomian daerah lebih stabil dan berkelanjutan.
“Kita tidak bisa terus bergantung pada pertambangan dan sawit. Sudah saatnya Berau mencari sumber pendapatan baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” tegasnya.
Salah satu langkah strategis yang tengah disiapkan adalah pengembangan sektor pariwisata. Gideon menilai, potensi wisata Berau dari Kepulauan Derawan, Pulau Maratua, hingga keindahan wisata alam dan budaya lokal dapat menjadi motor baru penggerak ekonomi jika dikelola secara profesional.
“Kami akan memperkuat sinergi antara DPRD, pemerintah daerah, dan pelaku usaha agar sektor pariwisata bisa dimaksimalkan sebagai penopang PAD,” jelasnya.
Selain belajar dari inovasi pariwisata, DPRD Berau juga menyoroti keberhasilan Sleman dalam memperkuat regulasi retribusi daerah, optimalisasi BUMD, serta digitalisasi pelayanan publik yang terbukti meningkatkan efisiensi dan penerimaan PAD.
Gideon menegaskan, hasil pendalaman tugas tersebut akan dijadikan bahan evaluasi dan rujukan untuk memperkuat kebijakan serta program pembangunan di Berau.
“Kami tidak ingin kunjungan ini hanya sebatas studi banding. Hasilnya harus bisa diimplementasikan nyata di Berau untuk memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan PAD,” pungkasnya. (adv)